Diorama (Hujan)
Hai Diorama
sudah lama kita tidak berbincang. Bagaimana keadaan jiwamu? Semoga semua baik adanya.
Diorama, apa bahagia menurutmu?
Apakah kaya, mobil mewah rumah besar atau apa?
Atau apa menurutmu tentang kesedihan?
apa yang bisa membuatmu bahagia atau sedih? adakah hal yang bisa secara bersamaan membuatmu sedih dan bahagia
bagi setiap orang semua itu berbeda, begitu juga dengan aku.
ada satu hal yang bisa membuatku sedih dan bahagia ataupun romantis.
Itu adalah hujan. Hujan bisa membuatku merasa sedih, bahagia ataupun juga romantis.
Hujan yang bisa membuatku merasa sedih ketika aku teringat akan mu. aku teringat kenangan kita.
ingatkah kala itu hujan baru saja turun dan kamu mengajakku menuju jalan depan rumah.
dan meyuruhku untuk mengikuti gerakan dan perkataanmu.
aku bingung dengan apa yang kamu lakukan. merentangakn kedua tangan, menutup mata dan menarik napas panjang dan dalam.
aku terdiam di sebelahmu, lalu kamu menarik tanganku untuk melakukan hal yang sama.
aku melakukannya. namun tidak ada yang aneh pikirku. tidak ada yang spesial.
itu terjadi tidak begitu lama karena hujan terlalu cepat untuk lebat.
kamu berlarian menuju rumah agar tidak basah, sedangkan aku menari nari gembira di bawah derasnya hujan. itu yang membuatku bahagia Diorama. aku merasa bebas, lepas.
Ingatkah kamu ketika kita bermain hujan di tepi pantai? bukan kita lebih tepatnya aku.
oohh Diorama, seandainya saja kamu tau rasanya...
bermain hujan di tengah suara deburan ombak sambil berlarian kesana kemari tanpa beban.
kamu hanya melihatku dari kejauhan, dari beranda tempat kita menginap. kamu hanya tersenyum melihat tingkahku. Hanya jika hujan reda akua akan berhenti atau karena suara petir yang bisa menghentikanku.
aku berlari panik ke arahmu karena suara petir tersebut. kamumenyambutku dengan handuk kering dan senyuman. Begitu indah kala itu, Diorama.
aku ingin bilang kepadamu satu hal lagi. Hujan juga bisa membuat suasana menjadi romantis. kamu tidak perlu berkata apalagi bergombal ria.
ketika air hujan memercik kaca jendela dan di sekitarnya banyak lampu-lampu kendaraan. seperti yang pernah kita rasakan dalam kereta menuju kota liburan kita. kita berbincang di dalamnya. hingga akhirnya aku mengetahui kenapa kamu menyukai hujan yang baru turun dan selalu melakukan ritual yang sama.
ternyata kamu menyukai aroma itu, aroma debu. yang katamu adalah aroma therapy yang bisa menenangkan.
aku ingin mengaku sesuatu kepadamu Diorama. aku tidak suka dengan aroma itu. aromanya membuatku batuk.
pasti kamu bertanya, jika aku tidak suka kenapa aku juga selalu melakukan itu bersama denganmu.
aku memang selalu merentngkan kedua tanganku, juga menutup mataku tetapi hanya sebentar.
aku melirik ke arahmu, jika matamu sudah tertutup rapat, dada mu semakin mengembang begitu juga dengan senyummu. aku membuka mataku untuk melihat semua itu. aku melihat kebahagiaan di wajahmu.
Maaf Diorama aku berbohong selama ini. aku memang tidak suka aroma debu, tetapi aku suka melihat kamu menikmati hal itu.
kita hanya bisa tertawa dalam kereta yang suasananya menjadi romantis karena terpaan air hujan ke jendela kereta. Sampai pada peristiwa itu terjadi.
kamu menggenggam tanganku untuk menenangkanku dan kita tetap berada pada posisi kita.
Diorama, kelak kita akan melakukan hal ini lagi.
sudah lama kita tidak berbincang. Bagaimana keadaan jiwamu? Semoga semua baik adanya.
Diorama, apa bahagia menurutmu?
Apakah kaya, mobil mewah rumah besar atau apa?
Atau apa menurutmu tentang kesedihan?
apa yang bisa membuatmu bahagia atau sedih? adakah hal yang bisa secara bersamaan membuatmu sedih dan bahagia
bagi setiap orang semua itu berbeda, begitu juga dengan aku.
ada satu hal yang bisa membuatku sedih dan bahagia ataupun romantis.
Itu adalah hujan. Hujan bisa membuatku merasa sedih, bahagia ataupun juga romantis.
Hujan yang bisa membuatku merasa sedih ketika aku teringat akan mu. aku teringat kenangan kita.
ingatkah kala itu hujan baru saja turun dan kamu mengajakku menuju jalan depan rumah.
dan meyuruhku untuk mengikuti gerakan dan perkataanmu.
aku bingung dengan apa yang kamu lakukan. merentangakn kedua tangan, menutup mata dan menarik napas panjang dan dalam.
aku terdiam di sebelahmu, lalu kamu menarik tanganku untuk melakukan hal yang sama.
aku melakukannya. namun tidak ada yang aneh pikirku. tidak ada yang spesial.
itu terjadi tidak begitu lama karena hujan terlalu cepat untuk lebat.
kamu berlarian menuju rumah agar tidak basah, sedangkan aku menari nari gembira di bawah derasnya hujan. itu yang membuatku bahagia Diorama. aku merasa bebas, lepas.
Ingatkah kamu ketika kita bermain hujan di tepi pantai? bukan kita lebih tepatnya aku.
oohh Diorama, seandainya saja kamu tau rasanya...
bermain hujan di tengah suara deburan ombak sambil berlarian kesana kemari tanpa beban.
kamu hanya melihatku dari kejauhan, dari beranda tempat kita menginap. kamu hanya tersenyum melihat tingkahku. Hanya jika hujan reda akua akan berhenti atau karena suara petir yang bisa menghentikanku.
aku berlari panik ke arahmu karena suara petir tersebut. kamumenyambutku dengan handuk kering dan senyuman. Begitu indah kala itu, Diorama.
aku ingin bilang kepadamu satu hal lagi. Hujan juga bisa membuat suasana menjadi romantis. kamu tidak perlu berkata apalagi bergombal ria.
ketika air hujan memercik kaca jendela dan di sekitarnya banyak lampu-lampu kendaraan. seperti yang pernah kita rasakan dalam kereta menuju kota liburan kita. kita berbincang di dalamnya. hingga akhirnya aku mengetahui kenapa kamu menyukai hujan yang baru turun dan selalu melakukan ritual yang sama.
ternyata kamu menyukai aroma itu, aroma debu. yang katamu adalah aroma therapy yang bisa menenangkan.
aku ingin mengaku sesuatu kepadamu Diorama. aku tidak suka dengan aroma itu. aromanya membuatku batuk.
pasti kamu bertanya, jika aku tidak suka kenapa aku juga selalu melakukan itu bersama denganmu.
aku memang selalu merentngkan kedua tanganku, juga menutup mataku tetapi hanya sebentar.
aku melirik ke arahmu, jika matamu sudah tertutup rapat, dada mu semakin mengembang begitu juga dengan senyummu. aku membuka mataku untuk melihat semua itu. aku melihat kebahagiaan di wajahmu.
Maaf Diorama aku berbohong selama ini. aku memang tidak suka aroma debu, tetapi aku suka melihat kamu menikmati hal itu.
kita hanya bisa tertawa dalam kereta yang suasananya menjadi romantis karena terpaan air hujan ke jendela kereta. Sampai pada peristiwa itu terjadi.
kamu menggenggam tanganku untuk menenangkanku dan kita tetap berada pada posisi kita.
Diorama, kelak kita akan melakukan hal ini lagi.
Komentar
Posting Komentar