Sebuah Analogi
Hai…
Bagaimana 2022 mu?
Rasanya seperti berada di dalam air yang tingginya menyentuh hidung dan masih mencoba bertahan agar tidak tenggelam karena riak atau gelombang yang terjadi. Walau sesekali tersedak karena air
Kadang ingin menyerah karena lelah harus berjinjit agar air tidak melebihi kepala.
Kenapa tidak mengapung saja atau berenang mencari tepian? Bukankah mengapung lebih mudah, hanya perlu menyerahkan diri seutuhnya.
***
.
Komentar
Posting Komentar