Pamit Pada Luka Lalu

Dear Nona, 

Sudah bisakah kita beranjak dari luka itu?
Sudah siapkah kita berpamitan dari rasa kehilangan?
Saya tahu perjalananmu selama satu tahun belakangan ini penuh perjuangan, air mata, rasa sakit, takut, dan itu tidaklah mudah. Kau limbung seperti kehilangan pegangan. Tapi apa? Kau bertahan dan kita masih di sini.

Nona, saya tidak memintamu untuk melupakan semua kenangan, tapi bisakah kita menikmati udara yang berembus, dan langit jingga kehitaman sambil menyesap segelas minuman kesukaanmu? Kita duduk di tepi sungai kenangan seperti kata-kata yang sering diucapkan oleh therapist/ psikolog yang videonya sering kau tonton di IG atau reels.

Nona, marilah kita cukupkan. Toh hidup tetap terus berjalan, bukan? Mari kita berpamitan dengan senyuman bukan untuk melupakan. Tapi hanya untuk menyadari bahwa semua itu hanyalah kenangan. 

Nona, berpamitanlah untuk luka yang lalu karena luka-luka lainnya sudah menunggu di depan sana.

Komentar