Dear Diorama

Dear Diorama, 

Bagaimana keadaan jiwamu, masihkah terjaga kewarasanmu?
Kewarasanku hampir runtuh oleh ketidakpastian dunia luar, dan aku memilih untuk berdiam dalam kotak yang aku ciptakan.

Aku hampir kehabisan napas dalam kotak, dan tidak berniat untuk membuka penutupnya. Aku lelah dan takut dengan ketidakpastian yang terjadi di luar sana.

Sebuah pesan singkat darimu masuk, saat aku menghitung detak dan napas mulai berhenti. Pesan itu mebawa kejut, yang membuat jantungku kembali bekerja.

Diorama, kau selalu hadir di saat aku menyerah, di saat tidak ada satu orang pun di sisiku. Kau hadir dengan caramu sendiri. Kau menemaniku sampai kau merasa aku sudah bisa kembali berdiri lalu berlari dengan kakiku sendiri.

Pada akhirnya aku berpikir, kenapa Tuhan menghadirkan kau dalam hidupku jika bukan untuk aku miliki. Tuhan menghadirkan kau untuk menjaga kewarasanku, agar jiwaku terselamatkan. 

Diorama, tetaplah di sisiku walau kau tidak pernah bisa kugapai. Tetaplah menjadi penawar dahaga seperti oase di padang gurun.

Salam, 
Senja

Komentar