Perjalanan Pulang
Malam semakin pekat, walau bulan belum berada pada posisi tegak. Ketiga anak itu menyusuri jalan setapak dalam diam. Suara jangkrik, binatang malam dan embusan angin yang menerpa rimbun ilalang menemani langkah mereka. Lintang terlihat kedinginan—beberapa kali menggosok kedua tangannya dengan cepat. Baju yang mereka kenakan belum sepenuhnya kering.
Mereka berhenti pada persimpangan, berpisah untuk meneruskan perjalanan pulang masing-masing.
"Aku tidak tau jalan pulang. Aku takut." Suara Lintang terdengar putus asa. Ia berharap kedua kakak-beradik itu mengantarkannya sampai rumah kakek-neneknya.
"Aku tidak bisa mengantarkanmu. Ibuku nanti marah, jika pulang kami tidak ada," kata Samudra, seperti mengetahui isi kepala Lintang.
Lintang kembali mengingat tempat-tempat yang ia lewati sebelum sampai di persimpangan ini. Ia haru mengambil arah kiri dari tempat ia berdiri sekarang, lalu melewati pematang, menyebrangi sungai dan masuk ke dalam barisan pohon yang tinggi dan lebat. Ia bergidik membayangkan jalan sendirian.
"Kau mau ikut dengan kami?" Lembayung memberika tawaran menarik.
Lintang menggeleng ragu, "nanti keluargaku mencari."
"Kita ke rumahku dulu. Nanti aku antar, setelah pamitan dengan ibu."
Mereka melanjutkan perjalanan—mengambil jalur kanan menuju rumah Samudra. Jalanannya masih setapak, tapi ilalangnya lebih pendek dari jalanan sebelumnya.
"Kak, Lihat." Lembayung menunjuk bulan.
"Kenapa bulannya ngikutin kita ya,Kak?" tanya Lembayung, tanpa menghentikan langkah.
Lintang yang berjalan di belakang Lembayung tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Pikirannya sibuk—khawatir jika keluarganya cemas mencarinya. memperhatikan kiri kanan jalanan yang gelap. Tiba-tiba ia teringat sesuatu, tangannya merogoh saku celana.
"Ponselku." Ia sedih setengah mati. Rasanya ingin menangis. Napasnya terasa berat, matanya panas dan titik-titik air mulai memenuhi kantung matanya.
Kini ponselnya mati—rusak karena tercebur tadi. Padahal, ponsel itu baru diterimanya dua hari yang lalu sebagai hadiah ulang tahun, sebelum keluarga Lintang berlibur ke tempat ini.
Komentar
Posting Komentar