Terima kasih 30 DWC

Mungkinkah blog mempunyai perasaan? Jika ya, mungkin blog bersedih, karena kesepian.

Kala itu aku menulis hanya pada saat kepala dan hati tidak lagi bisa menampung rasa. Aku menulis hanya untuk menjaga kewarasan. Jika rasa itu sudah stabil, maka aku akan meninggalkannya begitu saja.

Tetapi itu kisah lalu, sebelum mengenal komunitas 30DWC. Berbeda cerita,  setelah bergabung dengan komunitas 30DWC, karena aku diwajibkan membuat karya dalam bentuk tulisan minimal 200 kata, selama 30 hari.

Dalam komunitas ini, aku di persatukan dengan 10 orang lainnya. Mereka berasal dari berbagai daerah dan latar belakang berbeda. Dalam hal menulis mereka sangat hebat, dan aku sangat mengagumi mereka.

Selama 30 hari menulis, pasang surut ide  dirasakan. Ada kalanya menulis dengan rasa, atau hanya kata-kata yang di kepala. Dari kisah adek-adek galau, sampai kisah horor kakak-kakak absurd.

Aku merasakan bahwa bergabung dengan komunitas menulis ini membuat naskah yang tidur, perlahan menggeliat, meminta untuk dirampungkan.

Banyak kejutan-kejutan yang muncul selama proses ini. Beberapa karakter tidak sengaja tercipta. Konflik baru bermunculan, alur cerita semakin luas. Hanya tinggal ending cerita yang mau di bawa kemana.

Ini bukan akhir, ini awal untuk melanjutkan cerita selanjutnya.
Terima kasih untuk Lintang dan Cakrawala, karakter yang baru ditemukan.
Bantulah Diorama dan Senja untuk mengakhiri kisahnya.

Terima kasih untuk teman-teman squad 5 Jilid 12. Salam hormat dari adek-adek galau ini.
Terima kasih untuk semua fighter dalam komunitas menulis 30DWC.

Komentar