Bersediakah, Tuan?

Teruntuk tuan yang puan kagumi. 

Selamat malam tuan, bagaimana keadaan tuan hari ini. Puan lihat, tuan baik-baik saja. Atau, tuan pandai menyembunyikan keadaan yang sesungguhnya. 

Sebuah hubungan itu seperti air laut, kadang pasang kadang surut. Bahkan untuk kita yang tidak mempunyai hubungan khusus. Dalam beberapa minggu terakhir, tidak ada senyum bahkan sapa untuk puan. Tuan diam sekalipun kita berpapasan. 

Tuan, bisakah kita menjadi biasa seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Sama seperti ketika kita pertama bertemu. Anggap saja ini sebuah kekeliruan yang kita lakukan. Bukan kita, tetapi, ini adalah kebodohan puan. 

Puan seperti gadis belia yang dibutakan cinta. Puan menganggap semuanya mudah, tapi, tidak pada kenyataannya. Puan terperosok semakin dalam semakin gulita. 

Puan bermain dengan perasaannya sendiri. Terjebak oleh permainan yang dimulainya. Hingga lupa jalan tuk kembali. Puan tersesat. 

Tuan, bisakah tuan menyelamatkan puan dari permainan ini? Bisakah tuan mencarikan jalan keluar dari kesesakan ini? Atau bersediakah tuan menemani puan mengakhiri permainan ini?

Komentar