Kawanan Babi Palsu
Perkenalkan, nama saya Anak Babi. Mereka biasanya memanggil saya seperti itu. Padahal, saya tidak berjalan dengan kedua tangan. Hanya menunduk ketika berjalan, karena takut tersandung dan jatuh. Tubuh saya sedikit gempal tapi tidak berwarna pink seperti babi-babi lucu dalam kartun.
Daripada bertemu kawanan babi palsu yang berkeliaran di luara sana, saya lebih tertarik berada di balik selimut hangat, dengan segelas cokelat dan komik Sinchan edisi lama yang baru saya beli.
Kawanan babi palsu membuat kepala saya pusing, dan wajah saya merah. Kawanan babi palsu adalah sekelompok orang yang selalu tertawa seolah-olah bahagia. Tawa mereka terdengar lantang dan di ujung tawanya menyisakan suara babi 'grok-grok'.
Di setiap kawanan babi palsu, ada salah satu babi yang paling menonjol. Ia yang tertawa paling kencang, paling banyak cerita dan paling banyak merintah. Itulah bos babi. Para kawanan akan pura-pura tertawa walau lelucon yang dilontarkan bos babi sangatlah tidak lucu. Bagi mereka yang penting ABS atau Asal Babi Senang.
Di setiap kawanan pula, ada babi yang paling pendiam. Jarang bicara dan tertawa sangat pelan, walau tetap menyuarakan 'grok-grok' di ujung tawanya. Saya menyebutnya adek babi. Para adek babi jiwanya belum stabil – suka keluar masuk kawanan.
Sedangkan saya adalah anak babi bertubuh gempal yang berkeliaran sendiri, selalu menjadi objek tawa para kawanan babi palsu.
Komentar
Posting Komentar