Gadis Berkerudung Merah (Part 1)

Kususuri jalan-jalan di kota asing ini. Kota yang Kiri-kanan jalannya dipadati oleh toko dan tempat makan. Mulai dari toko kue, toko sepatu, toko buku, dan banyak lainnya.

Toko-toko itu terlihat gemerlap. Lampu warna-warni menghiasi pintu dan jendelanya. Orang silih berganti memasuki toko-toko tersebut. Trotoar jalan tak kalah meriah. Pengamen jalanan menyanyikan lagu-lagu natal dengan riang gembira. 

Beberapa orang asyik bernyanyi mengikuti irama. Orang-orang dalam rumah makan asyik bercengkrama bersama keluarga. Wajah mereka berseri, membuat orang yang melihat, ikut merasa bahagia. 

Ya, malam ini adalah malam natal. Para keluarga biasanya berkumpul untuk merayakannya bersama-sama. Tapi, aku memilih untuk pergi ke tempat yang belum pernah aku datangi.

Rintik hujan mulai turun. Kupercepat langkahku menyusuri jalanan pertokoan. Tiba-tiba, mataku terpaku. Kulihat gadis kecil berbaju merah berdiri di dekat jendela sebuah toko roti. Mungkinkah dia gadis penjual korek api? Pikirku. 

Aku ragu untuk mendekatinya. Gadis kecil terlihat khidmat, kepalanya menunduk dengan mata yang terpejam. Tak lama berselang, ia menyampirkan selendang berwarna merah ke kepalanya. Ia menatap sedih ke dalam toko dengan jejeran roti di dalamnya.

Ia mendekati pintu, seakan ragu untuk memasukinya. Tangannya melayang di udara depan pintu kaca toko. Belum sempat tangannya menggantung bebas di sisi badannya, aku menggandengnya—memasuki toko.

Ia melihatku kaget. Matanya membelalak, mulutnya sedikit terbuka. Aku tersenyum dan mengangguk meyakinkan gadis kecil itu. Aku berbisik padanya, "Pilih yang kamu mau." Kukedipkan sebelah mataku. 

Bersambung... 

Komentar