Belum Berakhir
Suara lonceng berbunyi panjang, menandakan kelas telah berakhir. Tiga puluh hari sudah dilalui dengan banyak drama.
Ini kali ke tiga, saya mengikuti kelas menulis di komunitas 30DWC. Komunitas menulis selama tiga puluh hari tanpa henti.
Setiap jilid, kebiasaan saya selalu berubah. Ketika jilid 12, saya terkejut dengan pencapaian saya sendiri. Saya menemukan nama tokoh dan karakter-karakter baru dalam cerita saya.
Saat jilid 13, saya dipertemukan dengan mereka yang baik dan hebat. Tetapi, saat itu saya merasa tidak punya amunisi. Kemampuan menulis saya semakin menurun. Lalu, saya memutuskan untuk rehat sejenak dari dunia kepenulisan. Yang saya lakukan hanyalah bermain game dan membaca.
Jilid 15, saya kembali dipertemukan dengan delapan wanita hebat dan satu bapak kece. Karya-karya mereka sangat dahsyat. Saya merasa seperti anak bawang.
Setiap hari harus diteriakin dahulu, baru mengerjakan tugas. Di jilid ini, saya sempat pada tahap frustasi. Otak saya terasa penuh. Tekanan pekerjaan dan menulis dengan deadline yang sama.
Untungnya saya mempunyai teman-teman dan emak ketua kelas, yang sangat baik dan mendukung, walau saya selalu berhutang tulisan. Bahkan sampai saat ini pun, saya masih hutang satu tulisan hari ke-29 dengan tema syukur.
Di jilid ini, saya belajar membuat framing dalam cerita saya. Walau konflik yang saya tuliskan menjadi sedikit.
Dan saya semakin mengetahui kelemahan saya. Klimaks saya terlalu cepat, dan konflik yang sangat singkat.
Komentar
Posting Komentar