Pelukan (1)
Seorang anak perempuan duduk tertidur di bawah tiang lampu taman sambil memeluk kostum kepala badut. Tidurnya sangat lelap. Tidak terganggu akan hiruk pikuk taman di sore hari. Di sebelahnya tergeletak botol air mineral yang sudah penyok di sana-sini.
Taman sangat ramai di sore hari. Anak-anak kecil berlarian sambil berteriak, ada anak yang bermain pasir dan perosotan. Ada yang menangis karena jatuh atau tidak dibelikan jajanan oleh orangtuanya. Para orang tua mengobrol sambil mengawasi anak-anak mereka.
Anak kecil dengan baju badutnya terbangun karena ada anak yang jatuh menimpanya saat berlari. Wajahnya tidak terlihat kesal, ia memberikan senyum pada anak yang menabraknya itu. Ia berdiri menuju kran air dan mengisi botol minumnya.
Aku berdiri menghampirinya. Mencegahnya untuk tidak meminum air metah dari kran.
"Jangan diminum airnya nanti kamu sakit perut," kataku.
Ia memandangiku heran. Tidak pernah ada orang yang melarangnya minum air mentah. Ia mengabaikan kata-kataku dengan tetap mengisi botol minumnya.
Aku berlari meninggalkannya sebentar dan kembali dengan dua air mineral di tangan. Menyerahkan kepada anak perempuan itu.
Ia menggeleng, "Tidak usah. Terima kasih. Saya sudah biasa minum dari sini." Ia menunjuk kran di dekatnya.
Aku tetap menyodorkannya sampai ia mengambil botol dari tanganku.
"Terima kasih banyak, Bu," katanya lembut.
"Sini saya bantu pegang kepala badutnya," kataku sambil mengambil kepala badut dari tangannya
Berasambung....
Komentar
Posting Komentar