Sigi Kecil dan Kupu-Kupu

Pada suatu malam menjelang tidur, di kamar yanga sudah temaram, abah bercerita tentang kupu-kupu kepada Sigi kecil dan ibu yang juga berada di sebelahnya. Kala itu, ketika abah masih kecil banyak sekali kupu-kupu yang datang di halaman rumah eyang. Sayapnya berwarna-warni. Mereka hinggap dari bunga ke bunga, kadang hinggap juga di baju jika abah dan eyang sedang menyiram tanaman.

Sebelum jadi kupu mereka akan menjadi kepompong. 
"Apa itu kepompong?" tanya Sigi kecil.
"Kepompong itu ulat yang lagi tidur sambil berselimut tebal," jawab ayah. 
"Sebelum jadi ulat, ia adalaha telur. Telur yanh dihasilkan dari kupu-kupu." Tambah ayah sambil menggerak-gerakan jarinya di udara mengikuti cara ulat berjalan.

"Sigi juga pernah jadi kepompong." Ibu menyelak cerita, lalu berjalan keluar. Tak berapa lama, ibu kembali sambil membawa sebuah foto.
Lampu dinyalakan dan kamar menjadi terang. Ibu menunjukan foto ketika Sigi kecil baru lahir. Seluruh tubuhnya ditutupi kain bedong berwarna merah muda. Hanya wajahnya yang terlihat saat itu.
"Hore... Sebentar lagi aku akan jadi kupu-kupu." Ia bersorak riang. 
Ibu dan abah saling menatap sambil tersenyum.

Keesokan pagi di hari Minggu yang cerah, Sigi kecil bangun dari tidurnya. Ia mengahmpiri ibu, "Kok aku belum punya sayap?" tanyanya dengan raut muka sedih. Ia sarapan dengan tidak bersemangat.

Abah yang melihat wajah Sigi kecil murung, mempunyai ide cemerlang.
"Setelah sarapan, kita pergi ke taman, yuk. Siapa yang mau ikut?" tanya abah smabil mengerlingkan mata pada ibu.
"Ibu," kata ibu menjawab sambil menyuap makanan terakhir di piring.
"Sigi mau ikut tidak?" tanya ibu dengan nada riang. 
Sigi kecil mengangguk tidak dengan semangat.

Sesampainya di taman, abah pergi ke bagian selatan taman. Meninggalkan Sigi kecil dan ibu yang sedang bermain ayunan. Tak lama berselang abah membawa sayap kupu-kupu berwarna dasar biru, dan bercorak ungu, hijau, dan merah muda. 

Abah memakaikan Sigi kecil sayap yang penuh warna itu. 
"Ibu, lihat! Sigi sudah jadi kupu-kupu." 
"Kupu-kupu yang sangat cantik," kata ibu. 
Sigi tersenyuk bahagia. Ia berlari-lari di antara pohon-pohon yang di pangkas seperti pagar. 

Kupu-kupu kecil itu sangat indah. Baju berwana merah muda yang dipakai Sigi, seirama dengan sayap yang di sewa abah.






Komentar