Sigi Kecil dan Lalat
Suatu hari, ibu meminta tolong kepada Sigi kecil, menutup kue di atas meja dengan tudung saji. Tetapi karena Sigi terlalu asyik bermain, ia pun lupa melakukan apa yang diminta ibu.
Setelah selai membaca Sigi kecil berjalan ke arah meja makan.
"Hush... Hushh... " katanya sambil mengibas-ngibaskan tangan kecilnya di atas piring kue.
Dengan nikmatnya Sigi melahap dua potong kue tersebut dan melanjutkan bermain di kamar.
Tak lama berselang, Sigi kecil meringis kesakitan memegangi perut. "Ibu, perut aku sakit." Ia merintih sambil menekuk badannya.
Ibu dan abah segera menghampiri Sigi kecil di kamar.
"Sigi habis makan apa?" tanya abah.
"Itu, kue yang di atas meja," katanya sambil meringis.
Ibu mendekap Sigi kecil dan membaluri minyak ke perutnya. Dan Abah menuju meja makan. Melihat beberapa lalat menghinggapi kue tersebut, dan ada kue yang sudah ada telur lalatnya. Lalu, abah segera membuang kue itu.
"Sigi habis makan kue yang udah dilalerin, Bu." Cerita abah pada ibu.
Ibu meminumkan susu hangat pada Sigi kecil, berharap daapt mengurangi sakit di perutnya.
"Tadi, Sigi tutup kuenya, nggak?" tanya ibu pada Sigi kecil.
Sigi kecil menggeleng. "Maaf ibu."
"Karena Sigi nggak nutup kuenya, jadi kuenya dihinggapi lalat. Lalat itu bawa kuman dari mana-mana. Waktu lalat hinggap di kue jadi kuenya banyak kumannya. Terus aps Sigi makan kuenya, jadinya perutnya sakit." Ibu menjelaskan kenapa perutnya bisa sakit.
Komentar
Posting Komentar